Rabu, 05 Juni 2013

DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP BAGI MAHLUK HIDUP



 DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP BAGI MAHLUK HIDUP 
            Pada bab ini kami akan menjelaskan mengenai lingkungan hidup,kerusakan lingkungan hidup dampak dan upaya untuk mengatasi kerusakan lingkungan hidup.
A.Lingkungan Hidup
          Lingkungan hidup biasa juga disebut dengan lingkungan hidup manusia (human environment) atau dalam sehari-hari juga cukup disebut dengan "lingkungan" saja. Unsur-unsur lingkungan hidup itu sendiri biasa nya terdiri dari: manusia, hewan, tumbuhan, dll. Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada,Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.Menurut para ahli lingkungan hidup yaitu:
PROF DR. IR. OTTO SOEMARWOTO Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati  yang mempengaruhi kehidupan kita
 S.J MCNAUGHTON & LARRY L. WOLF Lingkungan hidup adalah semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme
           
B.Makhluk Hidup (Abiotik dan Biotik)
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organism.yaitu suhu,air,garam,cahaya,tanah dan batu serta iklim.
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Heterotrof / Konsumen. Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
  2. Pengurai / dekomposer. Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.
C.Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup
          Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam.Peristiwa alam yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi,Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
b. Gempa bumi,Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.
c. Angin topan,Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup.Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari
rusaknya hutan.
D.Dampak akibat kerusakan lingkungan Hidup
Dampak yang dirasakan atas kerusakan lingkungan hidup disekitar kita sangatlah besar baik dampak secara langsung maupun secara tidak langsung. Diantaranya dampak penambangan tanah liar di suatu daerah yang hingga saat ini masih dirasakan oleh penduduk s yaitu banjir dikala musim hujan dan debu dimusim panas, pengerokan gunung didaerah persemaian yang kemudian dijadikan kawasan perumahan telah membawa dampak bangunan ditepi gunung tenggelam bersama pasir akibat pengikisan dan banjir pada saat hujan.
Naiknya kadar CO2 ditmosfer membawa dampak naiknya suhu atmosfer , naiknya permukaan air laut dan akan mengubah iklim global. Terjadinya hujan asam kematian hutan yang luas di amerika utara dan eropa akibt pencemrn SO2 &NOx.
Pertumbuhan penduduk mengakibatkan bertambahnya limbah domestik ,akibat stimulasi memberi dampak membahayakan Tebing dan bangunn ditepinya.penurunan salinitas, kenaikan frekuensi, akibat banjir, kenaikn erosi lapisan, penurunan penggelontaran zat pencemar dan penurunan DO membawa dampak membahayakan pembangunn di daratan banjir.erosi gen diperkirakan membawa dampak punahnya jenis hewan dan tumbuhan.

E.Upaya mengatasi kerusakan lingkungan
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerusakan lingkungan adalah sebagai berikut.
  1. Reboisasi, yaitu berupa penanaman kembali tanaman terutama pada daerah-daerah perbukitan yang telah gundul.
  2. Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis dan tidak produktif.
  3. Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan karakteristik dan peruntukan lahan.
  4. Pembuatan sengkedan (terasering) bagi daerah-daerah pertanian yang memiliki kemiringan lahan curam yang rentan terhadap erosi.
  5. Tidak membuang sampah dan limbah rumah tangga ke sungai.
  6. Penyediaan tempat sampah, terutama di daerah pantai yang dijadikan lokasi wisata.
  7. Membuat pengelolaan limbah, jadi limbah tidak langsung dibuang.
  8. Melakukan sistem tebang pilih.
F. Hipotesis
      Hipotesis yang dibuat oleh peneliti adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini :
1.      Ternyata banyak pengaruh atau dampak yang terjadi bagi mahkluk hidup karena kerusakan lingkungan alam sekitar.



BAB III









DAFTAR  PUSTAKA

http://economyscience.blogspot.com/2013/02/upaya-pelestarian-lingkungan-hidup.html

2 komentar: